Index» » » » » » » » Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi

Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi

Selasa, 03 Desember 2013


 - Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi, Banyak obyek yang bisa dijadikan sasaran di taman ini. Tidak hanya itu, berbagai teknik fotografi juga bisa dijajal di sini.

Memotret Sunrise dan Sunset
Mulai dari bagaimana memotret sunrise di pagi hari. Untuk yang satu ini seringkali saya terlambat mengejar matahari terbit. Maklum saja, masih tidak enak harus hunting sunrise di pagi hari sementara anak-anak harus pergi sekolah. Kalaupun libur, seringkali anak-anak masih malas diajak keluar rumah. Sudah pasti alasannya karena masih dingin. Yah, akhirnya didapatlah matahari yang sudah agak tinggi dengan langit yang sudah mulai biru.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi
Sumber: Hasil memotret sunrise menggunakan mode sunset yang sudah disediakan di kamera. Exif: shutter speed 1/500s, Aperture f/11.0, ISO 100, FL 18.0mm (Foto: Septin)
Tetapi lumayan, bisa praktik memotret sunrise. Awal latihan, saya biasanya menggunakan menu Landscape yang disediakan otomatis di kamera. Namun kadang hasil settingan otomatis di kamera tidak cukup memuaskan. Misal jika ingin sinar mataharinya ada efek starburst, meggunakan menu yang sudah ada di kamera kurang mantab atau bahkan seringkali malah tidak didapat hasil. Untuk mengatasi ini caranya, saya lihat dulu Exif dari mode sunset, kemudian saya pindah ke menu Manual dan kemudian menyetting kamera seperti mode sunset tadi. Tetapi Aperture-nya lebih kecil dari f/15. Sementara shutter speed bisa diotak-atik juga untuk menghasilkan gambar yang optimal.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Sunrise dengan starburst-nya juga ada orang yang lari pagi. Exif: shutter speed 1/100s, Aperture f/22.0, ISO 100, FL 34.0mm (Foto: Septin)
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Sunset dengan matahari yang ada efek starburst. Exif: Shutter speed 1/40s, Aperture f/20.0, ISO 125, dan FL 21.0mm (Foto: Septin)
Memotret Landscape
Di taman ini juga bisa dimanfaatkan untuk belajar memotret Landscape. Namun, ada banyak tantangan ketika akan memotret Landscape di taman ini. Ketika musim panas, banyak sekali pengunjung untuk sekedar berjemur yang kadang membuat hasil kurang memuaskan karena terlalu banyak pernak-pernik orang berlalu lalang. Tantangan yeng berbeda terjadi ketika musim dingin, pengunjung sedikit tapi seringnya  langit tidak mendukung. Memotret dengan langit kelabu atau putih mungkin tidak terlalu menarik kecuali ada Ray of Light (ROL) dari sela-sela awan tebal. Selain itu, yang pasti tangan kedinginan karena jika menggunakan kaos tangan, tangan kurang gesit.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Salah satu sudut Selly Park. Exif: 500s, f/5.3, 100, 48.mm (Foto: Septin)
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Salah satu sudut Selly Park ketika tertutup salju. Exif: 1/125s, f/9.0, 400, 18.mm (Foto: Septin)
Belajar teknik panning
Karena pandangan bisa leluasa, taman ini juga cocok untuk mempraktekkan teknikpanning. Dalam fotografi, teknik ini digunakan untuk memberi kesan bahwa benda yang akan kita bidik sedang bergerak. Biasanya yang jadi model adalah mobil, sepeda atau orang yang sedang berjalan. Untuk mempraktekkan teknik ini memang lebih baik di lapangan yang luas, sehingga bisa diperkirakan datangnya obyek yang akan dibidik. Obyek yang akan dibidik diikuti geraknya, sehingga background yang akan nampak bergerak dan obyek yang jelas terekan di gambar. Jika tidak, malah akan mendapatkan gambar obyek yang bergerak, sementara background akan nampak jelas.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Mobil yang melaju kencang di dekat taman. Exif: shutter speed 1/50s, Aperture f/20.0, ISO 1250, dan FL 26.0mm (Foto: Septin)
Supaya memberi kesan bergerak, dalam teknik panning ini menggunakan shutter speed rendah. Ada yang bilang, di bawah 1/60s. Lebih dari itu, mobil akan nampak diam di tengah jalan yang ini bisa ditandai dari roda yang nampak jelas denganbackground yang juga nampak jelas, tidak terkesan bergerak. Misalnya gambar helikopter di bawah ini. Karena menggunakan shutter speed tinggi, yaitu 1/800, baling-baling terlihat diam.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Helikopter yang melintas di atas Selly Park. Exif: Shutter speed 1/800s, Aperture f/18.0, ISO 1250 dan FL 102.0mm (Foto: Septin)
Memotret Binatang
Di taman ini pada musim tertentu banyak didatangi burung camar selain burung dara dan burung gagak. Tentu saja, burung-burung tersebut ini bisa menjadi model yang cantik. Terutama burung camar yang warnanya putih dan besar.
Memotret burung bisa menggunakan teknik panning dimana kita mengikuti obyek sasaran supaya obyek nampak jelas. Memotret mobil, pesawat dan burung ternyata tidak sama. Mobil dan pesawat masih bisa diperkirakan arah melajunya. Sementara burung, bisa belak-belok semau mereka. Maklum sudah mahir terbang, jadi mau belok kapanpun, bisa saja.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Burung camar terbang rendah di Selly Park. Exif: Shutter speed 1/640s, Aperture f/5.6s, ISO 100, dan FL 300.0mm (Foto: Septin)
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Burung camar terbang di langit di atas Selly Park. Exif: Shutter speed 1/640s, Aperture f/5.6s, ISO 100, dan FL 300.0mm (Foto: Septin)
Untuk memotret burung, menggunakan bisa shutter speed tinggi supaya gambar burung bisa nampak jelas. Kalau menggunakan shutter speed rendah, bisa jadi gambar burung akan tidak jernih. Namun jika ingin memberi kesan burung sedang meluncur cepat dan background terlihat bergerak, bisa menggunakan teknik panningyang menggunakan shutter speed tidak terlalu tinggi. Untuk ini tidak mudah mendapatkan gambar burung yang jelas. Butuh latihan berkali-kali untuk mendapatkannya.

Sport Photography
Ketka sore hari, banyak orang beraktifitas di Selly Park. Ada yang hanya sekedar jalan-jalan, anak-anak bermain di playground, dan olahraga. Ketika banyak orang sedang olah raga, bisa dipraktekkan sport photography.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Anak-anak bermain bola di Selly Park. Exif: Shutter speed 1/2000s, Aperture f/11.0, ISO 1600 dan FL 200.0mm (Foto: Septin)
Memotret kategori ini bisa langsung menggunakan mode sport. Tapi jika tidak puas dengan mode ini, yang harus menjadi catatan adalah untuk memotret kategori sportmenggunakan shutter speed tinggi supaya gerakan obyek bisa tertangkap dengan jelas. Sama halnya dengan memotret burung
Belajar reflection
Belajar reflection di taman? Bisa saja. Cukup dengan menggunakan kacamata yang bisa memantulkan gambar atau memanfaatkan apa saja di sekitar. Anak bisa dijadikan model. Pemandangan di sekitar taman bisa dijadikan obyek reflection yang menarik. Untuk memotret reflection, tentu saja fokusnya adalah ke yang bisa memantulkan obyek yang akan dibidik.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Reflection dari kacamata. Exif: shutter speed 1/50s, Aperture f/11.0, ISO 250, dan FL 44.0mm (Foto: Septin)
—00Ooo—
Masih banyak yang bisa dilakukan di taman seperti memotret aktifitas orang-orang yang ada di taman. Kebetulan di Selly Park disediakan playground dan fasilitas untuk fitnes. Kegiatan anak-anak di playground dan orang-orang yang sedang fitnes bisa jadi obyek yang menarik. Ini bisa masuk kategori candid dan street photography atau yang lainnya.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Fitnes bersama keluarga. Exif: Shutter speed 1/60s, Aperture f/5.6, ISO 180, dan FL 250.0mm (Foto: Septin)
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Memotret aktfitas anak di taman bisa untuk latihan street photography. Exif: shutter speed 1/60s, aperture f/13.0, ISO 500 dan FL 48.0mm (Foto: Septin)
Di malam hari, di sekitar taman ini juga bisa dimanfaatkan untuk memotret. Untuk yang satu ini, saya masih belum juga menghasilkan gambar yang bagus.
Tips Cara Memanfaatkan Taman untuk Belajar Fotografi - www..com
Uji coba night shoot yang belum maksimal dan tidak menggunakan tripod. Exif: shutter speed 1/3s, aperture f/22.0, ISO 5600, dan FL 18.0mm (Foto: Septin)
caa00171bfe59b798e27c6490dceb1c8
Besi ayunan. Belajar motret bokeh. Exif: shutter speed 1/1000s, aperture f/5.6, ISO 800, dan FL 55.0mm (Foto: Septin)
Selain memotret aktifitas, pohon, kursi, ayunan, pagar, rumput bisa dijadikan obyek bidikan. Apakah obyek-obyek ini menarik? Tetap menarik dan bisa dikategorikan ke abstrak.
Bergabung dengan Kampret (Kompasianer Hobi Jepret) sejak 3 Agustus 2012. Masih anak baru di Kampret. Tapi Weekly Photograpgy Challenge (WPC) yang diadakan Kampret sangat membantu mencerdaskan kemampuan fotografi saya. Banyak tantangan motret dari Kampret yang saya ambil di Selly Park ini, meski akhirnya banyak juga yang tidak sempat terkirim dan diikutkan, karena sudah terlambat alias tantangannya sudah berlalu. Tetapi bisa saja hasilnya dikirim ke yang lain misal keGallery Phoography Indonesia (GPI) atau ke yang lebih mendunia ke 1x.com,500px.com, IPA (Invisible Photography Asia). Untuk ketiga yang terakhir saya belum mencoba, hanya sebagai penikmat foto-foto saja. Tapi yang jelas, salah satu dari tantangan WPC group facebook kampret yang tidak sempat saya submit ke WPC, yang obyeknya saya ambil dari Selly Park, akhirnya saya submit ke GPI dan mendapat frame GPI.
aac87d41dfdabb5a31800b3b0a46fe02
Frame keempat dari GPI, obyek diambil di Selly Park (Foto: Septin)
59f41f15480e28d872f88e7e864f4b23
Frame pertama dari GPI, obyek diambil di Selly Park (Foto: Septin)
Sebelumnya, frame pertama dari GPI, obyeknya juga saya ambil di Selly Park ketika sedang latihan membidik kategori sport, yang lagi-lagi ilmunya saya dapat daribenchmark karya-karya Kampretos ketika WPC.
Jadi yang saya terapkan sekarang adalah “Belajar di Kampret untuk ajang fotografi yang lebih besar“. Semoga Kampret selalu bermanfaat bagi kami, para pecinta fotografi dan memberi manfaat bagi bangsa dan negara melalui jepretan-jepretan maut dari para Kampretos.




sumber: 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar